Pragmatik adalah cabang linguistik yang berfokus pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial dan situasional. Dalam ilmu linguistik, pragmatik mempelajari bagaimana konteks komunikasi dapat memengaruhi makna bahasa. Agar bisa bermain dengan pragmatik, terdapat beberapa hal yang perlu dipahami dan diperhatikan.
Pertama, pemahaman yang benar tentang konteks. Konteks dalam pragmatik merujuk pada setiap hal yang muncul dalam situasi komunikasi. Hal ini termasuk posisi sosial dari pembicara dan pendengar, tujuan komunikasi, topik pembicaraan, dan lebih banyak lagi. Sebagai contoh, pada saat mengobrol dengan orang yang lebih tua, seseorang harus menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati mereka dengan memperhatikan posisi sosial mereka.
Kedua, memperhatikan intonasi dan ekspresi wajah. Pada saat berbicara, pola intonasi atau nada bicara dapat memengaruhi makna apa yang diucapkan. Begitu juga dengan ekspresi wajah seperti senyum atau kerut dahi. Misalnya, saat seseorang mengucapkan sesuatu dengan bahasa yang sangat sopan, tetapi intonasi dan ekspresi wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan, maka bisa jadi pembicaraan tersebut merujuk pada hal yang tidak tepat.
Ketiga, memahami makna tersembunyi. Dalam pragmatik, makna yang terlihat bisa jadi memiliki makna yang tersembunyi atau implisit. Misalnya, ketika seseorang mengucapkan “apa kabar?” kepada seseorang, selain mengucapkan sesuatu yang sebenarnya itu juga berisi makna lain bahwa ia peduli dengan kabar orang tersebut.
Keempat, memahami makna implisit. Dalam bahasa Inggris, kata-kata sering kali digunakan dengan banyak makna. Sebagai contoh, “a man with a green thumb” memiliki makna implisit bahwa pria tersebut memiliki keahlian dalam hal taman ataupun berkebun.
Kelima, memperhatikan unsur budaya. Terkadang, ungkapan dianggap sopan dan tepat dalam satu budaya, tetapi bisa dianggap kasar atau kurang sopan di budaya lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami unsur budaya yang ada terhadap orang yang sedang berkomentar.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermain dengan pragmatik. Pentingnya memperhatikan konteks, intonasi, makna tersembunyi, makna implisit, dan unsur budaya adalah kunci utama agar dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami aspek-aspek ini, seseorang dapat memahami maksud pembicara dengan lebih akurat, dan juga mampu menghasilkan pendapat yang lebih bijaksana.